[BUKU] Tuhan Maaf Kami Sedang Sibuk
Rp 85.000
Zaad Books - Buku
ini disusun dengan klasifikasi berdasarkan wilayah kehidupan yang
hendak dieksplorasi oleh penulis. Diawali dengan bagian Menata Hati
Membenahi Nurani, Anda akan diajak untuk bercengkerama tentang pemaknaan
tauhid, takdir, sufi, serta beberapa tema yang menyentuh wilayah jiwa.
Bahasan dilanjutkan dengan tema Baitii Jannatii yang mengeksplorasi trik
dan tips Islam untuk menggapai kesuksesan dalam wilayah keluarga.
Bagian ketiga Memancarkan Cahaya Surga di Tempat Kerja, Anda akan diajak
memaknai ulang seluruh aktivitas pekerjaan kita sebagai media
penghambaan diri kepada Sang Pencipta. Buku ini ditutup dengan bagian
Memperkokoh Semangat dan Visi Hidup yang memotivasi muslim untuk meraih
empat tangga kesuksesan. Buku ini tidak hanya menjadi media perenungan
untuk memasuki wilayah sakral dalam lubuk sanubari kita, namun juga
memberi pancaran inspirasi, ilmu, serta semangat yang menggugah dan
mencerdaskan.
Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan.
***
Kami benar-benar sibuk, sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu.
Tuhan, kami sangat sibuk.
Jangankan berjamaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda.
Jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah sangat memberatkan kami.
Jangankan
puasa Senin-Kamis, jangankan ayyaamul baith, jangankan puasa nabi Daud,
bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh.
Tuhan, maafkan
kami, kebutuhan kami di dunia ini masih sangatlah banyak, sehingga kami
sangat kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk bekal kami di alam
abadi-Mu.
Jangankah sedekah, jangankan jariyah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib saja seringkali terlupa.
Tuhan, urusan-urusan dunia kami masih amatlah banyak.
Jadwal kami masih amatlah padat.
Kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk mencari bekal menghadap-Mu.
Kami
masih belum bisa meluangkan waktu untuk khusyuk dalam rukuk, menyungkur
sujud, menangis, mengiba, berdoa, dan mendekatkan jiwa sedekat mungkin
dengan-Mu.
Tuhan, tolong, jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami. Karena kami masih terlalu sibuk.
***
Post a Comment